Yang pertama kali dijuluki (digelari) “Al-Bin Syahab”
adalah Waliyyullah Syihabuddin bin Abdurrahman bin Ali bin
Abibakar Assakran bin Abdurrahman Asseggaf .
Beliau lebih
tersohor dengan gelar “Ahmad Syahabuddin Al- Akbar “.
So’al
gelar yang disandangnya belum ada fatwa kepastiannya ; hanya ada
dugaan kemungkinan karena hal berikut : Bahwa akhir zaman kerajaan
Abbasiyyah dan permulaan zaman kerajaan Utsmaniyyah ; sedang
musim-musimnya istilah penambahan didepah nama seseorang dengan sesuatu
gelar sebagai cara untuk pemujian (pemujaan) yang sangat
berlebih-lebihan, gelar yang dimaksud misalnya seseorang.yarig bernama :
Muhammad
- digelari Syamsuddin; Abdullah - digelari Afifuddin; Ahmad
- digelari Syahabuddin; AbdulQadir- digelari Muhyiddin; Ali
- digelari Nuruddin; Abdurrahman - digelari Wajihuddin
dan lain sebagainya.
Maka kemungkinan karena Ahmad Al-Akbar bin
Abdurrahman bin Ali bin Abibakar Assakran adalah seorang Waliyyullah
yang sangat tersohor pada zaman itu maka Beliau digelari “Ahmad
Syahabuddin Al-Akbar“. Begitu pula terhadap gelar yang
disandang oleh cucu Beliau yang kebetulan pula bernama Waliyyullah
Ahmad digelari juga dengan “Ahmad AI-Syahabuddin AI-Ash’ghor”, yang
merupakan Leluhur seluruh Al-Bin Syahab terutama yang kebanyakan berada
di Indonesia ; kecuali golongan Al-Bin Syahab Al-Hadi , seperti yang
akan dijelaskan dibawah ini. Wallahu A’lamu Bissawab..!
Waliyyullah
Syahabuddin Al-Akbar dilahirkan di kota Tarim (Hadramaut). Dikaruniai 3
orang anak lelaki yang melanjutkan keturunannya, masing-masing adalah :
Muhammad
AI-Hadi , menuniokad kdurmun Al-Bin Syahab Al-Hadi Kedua
cucunya ; yang bemama :
Ali bin Idrus bin Muhammad Al-Hadi,
keturunannya hanya berada di Palembang, Jakarta dan di Pekalongan.
Syihabuddin
bin Idrus bin Muhammad Al-Hadi , keturunannya hanya berada di Malaysia
dan di Singapura.
Umar , diantara -
keturunannya disebut Al-Syahab AI-Mahjub. (di Indonesia berada di
Palembang )
Abdurrahman Al-Qadi bin Syahabuddin AI-Akbar
, dikarunia 2 orang anak lelaki,masing-masing bernama :
Muhammad Hadi bin Abdurrahman Al-Qadi,
keturunannya disebut “Al-Hadi”.
Syahabuddin bin
Abdurrahman Al-Qadi , yang lebih tershohor dengan nama Ahmad
Syahabuddin Al-Ash’ghor, anak cucurrya menurunkan keturunan Al-Bin
Syahab yang terbanyak sekali di Indonesia ; diantaranya yang disebut
dengan Al-Bin Syahab : Al-Bin Husein; Al-Bin
Idrus; Al-Bin Zain.
Waliyyullah
Ahmad Syahabuddin Al-Ash’ghor (yang pulang ke Rahmatullah di kota Tarim
pada tahun 1036) selain anak-cucunya mcnurunkan
Leluhur Al-Bin Syahab seperti termaktub diatas, Juga menurunkan
keturunan Leluhur “Al-Masyhur ” dan Leluhur ” Al-Zahir
“.
Waliyyullah Ahmad Syahabuddin Al-Akbar pulang ke Rahmatullah
di kota Tarim pada tahun 946 Hijriyyah.
Semoga
Allah SWT memasukkan Beliau Beliau ke dalam Surga dan menghimpunkannya
bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan para Sholihin.
Amin !.
JL.
RAYA BEKASI KM.26 UJUNG MENTENG, CAKUNG, JAKARTA TIMUR
KODE
POS : 13960 TELP. (021) 468 20670
LAPORAN
KARYA ILMIAH YANG DILAKSANAKAN :
DI
SEKOLAH / INSTANSI : SMK MERCUSUAR JAKARTA
WAKTU
PELAKSANAAN : ….… s/d …….
TELAH
DIPERIKSA DAN DISAHKAN OLEH PIHAK SEKOLAH
PADA
TANGGAL : ………………..
WALI
KELAS GURU BIDANG STUDY KIMIA
XII - TAV SMK MERCUSUAR
(Nanang
Suparmono, Dipl) (Turdiyanto, S.pd)
DISETUJUI
:
KEPALA
SEKOLAH
WAKA. KURIKULUM
SMK MERCUSUAR
(Drs.
H. O Fahruroji, MM)
(Drs. Rustamaji)
i
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dan
sebagai hasil dari tugas akhir kimia.
Adapun tujuan dari
penyusunan laporan ini adalah untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS). Saya
adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan saya menyadari akan
kekurangan saya dalam menyusun laporan
ini, maka dari itu saya mengharapkan saran maupun kritik dari semua pihak, agar
laporan ini selesai dengan baik dan benar.
Meski dalam penulisan dan
penyusunan laporan ini saya banyak kesulitan akan tetapi berkat rahmat Allah
SWT dan bantuan dari semua pihak maka tersusunlah laporan ini. Saya mohon maaf
apabila ada kata-kata dan penulisan yang tidak berkenan bagi Anda.
Semoga laporan ini
bermanfaat dan berguna bagi Anda semua.
ii
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan mengucapkan puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada
saya sehingga saya dapat menyeselaikan laporan karya kimia ini sebagai syarat
untuk dapat mengikuti UAN / UAS.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini saya banyak memperoleh
bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak serta bimbingan dan
dukungan dari :
1.Bpk.Drs,H.O.
Fahruroji,MM selaku kepala sekolah.
2.Bpk.Drs.Rustamaji
selaku kurikulum.
3.Bpk.Drs.Nanang
Suparmono,Diplselaku wali kelas.
4.Bpk.Turdiyanto
S.pd selaku guru kimia.
Demikian laporan ini saya buat atas saran dan masukan
yang positif saya mengucapkan terima kasih.
Penulis :
(
viqri fahreza )
iii
DAFTAR
ISI
Lembar
Pengesahan…………………………………………………………. i
Kata
Pengantar………………………………………………………………... ii
Ucapan
Terimakasih…………………………………………………………. iii
Daftar
Isi………………………………………………………….…………….. iv
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………..……………………..... 1
1.2 Identifikasi
Masalah………………..………………………… 1
1.3 Pembatasan
Masalah……………..………………………..... 1
1.4 Perumusan
Masalah……………..………………………….. 2
1.5 Tujuan
Penelitian………………..…………………………… 2
1.6 Manfaat
Penelitian……………..…………………………….. 2
BAB
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritik…………………………………………….. 3
2.2 Kerangka
Pemikiran…………………………………………. 3
2.3 Hipotesis……………………………….………………………. 3
BAB
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi
dan Sample………………….…………………….. 4
3.2 Metode
Pengumpulan Data…………….………………….. 4
3.3 Instrumen
Peneltian……………………….………………… 4
BAB
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian………………………………………………. 5
4.2 Hasil
Pembahasan…………………………………………... 5
BAB
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………… 6
5.2 Saran…………………………………………………………… 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………… 7
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1LATAR
BELAKANG MASALAH
Materi
zat yang ada di alam merupakan umumnya merupakan Campuran.Untuk mendapatkan zat
tertentu yang murni dari suatu campuran kita perlu melakukan pemisahan
komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan secara fisika, karena
pembentukan campuran juga secara fisika.Pemisahan zat dari suatu campuran
didasarkanpada sifat-sifat zat yang berada dalam campuran itu sendiri. Ada
berbagai cara yang dapat dilakukan dalam pemisahan zat dari suatu campuran
salah satunya adalah dengan cara Filtrasi.
1.2IDENTIFIKASI MASALAH
Campuran
yang sering kita temui banyak macamnya dan terdiri dari berbagai materi
zat.Atas dasar itulah dalam melakukan pemisahan zat dari suatu campuran dapat
didasarkan pada sifat-sifat zat yang terkait dalam campuran zat tersebut.Begitu
pula dengan pemisahan campuran secara Filtrasi, pemisahan campuran ini
didasarkan pada perbedaan ukuran partikel komponen.
1.3PEMBATASAN
MASALAH
Filtrasi
adalah operasi dimana campuran yang hiterogen antara fluida dan
partikel-partikel padat.
Hal
yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya :
gravitasi, tekanan, dan gaya santrifugal. Pada beberapa proses media filter
membantu balok berpori (cake) untuk menahan parikel-partikel padatan didalam filtrate
sehingga terbentuk lapisan berturut-turut pada balok sebagai filtrate yang
melewati balok dan media tersebut.
1
3.3PERUMUSAN
MASALAH
Pemisahan
campuran secara filtrasi adalah salah satu cara yang banyak yang digunakan
dalam melakukan pemisahan campuran.
Namun bagaimanakah
sebenarnya filtrasi itu?
Seberapa manfaatnya filtrasi
itu?
Serta benarkah cara
pemisahan ini banyak digunakan?
Untuk menjawabnya saya
melakukan penelitian serta percobaan sederhana guna merumuskan masalah
tersebut.
1.4TUJUAN
PENELITIAN
Adapun
tujuan dari penelitian yang saya lakukan sebagai berikut:
1.Memahami
lebih mendalam tentang cara pemisahan campuran.
2.Mengaplikasikan
metode filtrasi dengan baik.
3.Memahami
dengan benar praktek filtrasi sesuai dengan teorinya.
4.Meningkatkan
motivasi belajar dalam bidang ilmiah.
5.Memahami
cara memisahkan zat dari campuran secara filtrasi.
1.5MANFAAT
PENELITIAN
1.Mengetahui
antara teori dan praktek.
2.Mengetahui
karya ilmiah.
3.Belajar
menganalisa.
4.Mengetahui
kegiatan ilmiah.
2
BAB
2
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 KERANGKA TEORITIK
Materi adalah segala
sesuatu yang mempunyai masa atau berat dan dapat menempati ruang.Materi dapat
digolongkan menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah campuran.Campuran
terbentuk secara fisika.Oleh karena itu, pemisahan dari suatu campuran itu
sendiri. Dalam melakukan pemisahan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
salah satunya adalah filtrasi. Pada filtrasi, pemisahan campuran didasarkan
pada perbedaan ukuran partikel komponen, artinya zat yang tercampur dalam
campuran tersebut memiliki ukuran yang berbeda.Ukuran itu jelas bahwa metode
ini hanya dapat digunakan pada campuran yang memiliki perbedaan ukuran partikel
komponen.
2.2 KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk
mendapatkan suatu zat tertentu yang murni dari suatu campuran kita perlu
melakukan pemisahan, salah satu cara pemisahan adalah filtrasi. Metode ini
digunakan pada campuran yang memiliki perbedaan ukuran partikel komponen,
dengan demikian tidak semua campuran dapat dipisahkan dengan cara filtrasi.
Namun, atas dasar campuran dipisahkan dengan penyaringan..Pada kenyataan banyak
sekali campuran yang kita temui, Walaupun metode ini dapat digunakan dalam
metode ilmiah.
Telah
banyak metode ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat,jelas
karena banyak bermanfaat dan berguna. Metode ini banyak membantu kita dalam
melakukan pemisahan campuran, walaupun tidak semua dapat dipisahkan dengan
metode ini.
2.3 HIPOTESIS
Setelah kita pahami
pemisahan campuran secara filtrasi, kegunaan, serta manfaatnya dan taukah kita
hasil filtrasi itu sendiri.
Setelah penyaringan
dilakukan untuk memisahkan zat-zat yang memiliki perbedaan bentuk, jenis, dan
ukuran. Dari proses tersebut akan ditemukan hasil dari pemisahan campuran yang
dilakukan, setelah campuran dipisahkan maka diperolrhlah filtrate yang
bergantung dari campuran yang dipisahkan dan zat yang memiliki partikel
komponen yang lebih kecil pada campuran tersebut akan menjadi filtrate.
3
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 POPULASI DAN SAMPLE
Dalam penelitian ini akan
dilakukan pemisahan campuran secara filtrasi, campuran yang akan dipisahkan
berupa pasir yang telah larut didalam air. Pemisahan yang dilakukan dengan
menggunakan sebuah corong yang dilengkapi dengan kertas dan kertas tersebut berfungsi
untuk filter yang disebut kertas saring, setelah campuran dipisahkan akan
menghasilkan filtrate. Sedangkan pasir sebelumnya terlarut didalam pasir akan
tertinggal di kertas saring tersebut.
3.2 METODE PENELITIAN
Pemisahan dilakukan melalui
percobaan sederhana. Untuk memperoleh campuran larutan pasir kedalam air jernih
dalam sebuah wadah gelas, larutan tersebut lalu dituang kedalam corong yang
sebelumnya dilengkapi dengan sebuah kertas saring, inilah yang nantinya
menyaring pasir dari campuran tersebut. Pasir akan tertinggal di kertas saring,
sedangkan air akan turun menembus kertas saring dan akan tertampung ke dalam
wadah yang telah disediakan, hasil yang di dalam wadah berbentuk cairan jernih
yang disebut filtrate.
3.3 INSTRUMEN PENELITIAN
Alat-alat yang akan
digunakan adalah :
ØGelas
sebagai wadah.
ØKertas
saring sebagai penyaring.
ØSebuah
corong.
Bahan-bahan
yang akan digunakan :
ØCampuran
air jernih dengan pasir.
4
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1HASIL PENELITIAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, saya
mendapatkan hasil dari pemisahan campuran secara filtrasi yakni berupa filtrate
berbentuk cairan jernih. Filtrate didapatkan melalui filtrasi yang tersaring
oleh kertas, sehingga cairan yang sebelumnya keruh menjadi jernih. Dalam
prakteknya metode ini tidak hanya dapat digunakan untuk pemisahan pasir dari
krikil-krikil, untuk pemisahan campuran heterogen, pemisahan garam dari air
laut dan lain-lain.
4.2PEMBAHASAN
Mengapa cairan yang sebelumnya keruh menjadi jernih?
Mengapa hasil yang didapati berupa air jernih?Apa
sebabnya?
Jawabannya sederhana yaitu hal ini terjadi karena kertas
saring yang digunakan dalam percobaan berfungsi sebagai filter dan pasir yang
terlarut dalam air secara otomatis akan tersaring oleh kertas saring, sedangkan
air akan menembus kertas saring. Karena kita ketahui bahwa pasir adalah sebuah
partikel yang berbentuk zat padat dan lebih besar ukurannya dari pada air, sehingga
pasir tidak dapat melewati/menembus kertas saring, maka air akan menjadi
jernih. Ini terjadi karena di dalam air sudah tidak terdapat lagi
partikel-partikel pasir, karena sebenarnya yang menyebabkan air mnejadi keruh
adalah pasir yang terlarut dalam air tersebut.
5
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
saya dapat mengambil kesimpulan bahwa pemisahan campuran air dan pasir secara
filtrasi akan membentuk cairan jernih. Hal itu didapatkan melalui proses
filtrasi yang tersaring oleh kertas, sehingga cairan yang sebelumnya keruh
menjadi jernih, karena kertas saring yang di gunakan dalam percobaan berfungsi
sebagai penyaring (filter) dan pasir yang terlarut dalam air secara otomatis
akan tersaring oleh kertas saring. Karena pasir adalah partikel yang berbentuk
zat padat dan lebih besar ukurannya tidak dapat melewati kertas saring, maka
air akan menjadi jernih. Yang menyebabkan air menjadi keruh adalah pasir yang
terlarut dala air tersebut.
5.2 SARAN
Untuk mendapatkan suatu zat
tertentu yang murni dari suatu campuran kita perlu melakukan pemisahan. Salah
satu cara pemisahan adalah filtrasi. Metode ini di gunakan pada campuran yang
memiliki perbedaan ukuran partikel komponen. Telah banyak metode ini digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat, jelas karena metode ini banyak
membantu kita dalam melakukan pemisahan campuran. Walaupun tidak semua dapat
dipisahkan dengan metode ini.