Kamis, 08 Mei 2014

kegunaan kita bersolawat

SHALAWAT NABI DAPAT MENUTUPI
KESALAHAN YANG TELAH DIPERBUAT DAN
DAPAT MENGANGKAT DERAJAT ORANG YANG
MEMBACANYA.
Abu Thalhah berkata,” saya pernah
mengahdapi Rasulullah SAW, dan tampak
wajah beliau berseri-seri. Aku bertanya, ya
rasul, saya melihat wajah tuan hari ini
tampaknya berbunga-bunga dan berseri-seri?”
Rasul menjawab, “bagaimana aku tidak
gembira. Baru saja Jibril datang
menghadapiku, dan berkata, barangsiapa yang
membacakan shalawat kepadaku sekali saja, ia
akan mendapatkan balasannya 10x, dan akan
diangkat derajatnya menjadi 10 x.”
Ada kisah menarik dari Aisyah. Ia berkata,”
suatu malam di waktu sahur, saya menjahit
sebuah pakaian. Namun ketika itu lampu
kamarku mati, maka jatuhlah jarum tusukku.
Kemudian datang Rasulullah SAW dan
teranglah seluruh kamarku dengan seluruh
wajahnya. Akupun dapat menemukan jarum
tusukku yang jatuh tadi. Aku bertanya
kepadanya, ya rasul, apa yang membuat
wajahmu bercahaya?
Rasul menjawab, “ hai Aisyah, celakalah bagi
orang yang tidak dapat melihat wajahku di
hari kiamat nanti.”
“siapakah orang yang tidak dapat melihat
wajahmu ya rasul?”
“mereka adalah orang-orang yang bakhil.”
“siapakah orang yang bakhil itu?”
“yaitu orang-orang yang apabila disebutkan
namaku dihadapannya, mereka tidak
membalasnya dengan membaca shalawat
kepadaku.”

Rabu, 12 Februari 2014

PENYEBAB WAHABI KELUAR DARI MANHAJ SALAF AL-SHALIH, BAGAI ANAK PANAH YG LEPAS DARI BUSURNYA:


1. Kebodohan
 bodoh yg bukan bawaan lahir, tapi lebih disebabkan karnu arogan (sombong), merasa sdh paling pinter hingga ga sadar banyak orang diluar sana yg jauh lbh berilmu dan lebih baik ketimbang ulama2nya

2. Fanatik buta (ta'astub)
 krn merasa kelompoknya paling benar, jadi ga mau mendengarkan pendapat orang lain

3. Karakter yg keras dan jumud
 Mrk lbh mendahulukan hawa hafsunya ketimbang akal dan nuraninya

4. Kurang mencintai dan tidak meneladani akhlaq Rasulullah Saw dalam ibadah, sikap dan cara dakwahnya

5. Salah memilih guru/ustadznya
 Guru yg selamat adalh guru yg belajarnya dr guru2 yg ilmunya bersanad, dan seterusnya... hingga ke Rasulullah Saw. Tp tadak dengan wahabi, merek belajar dari guru2 yang ilmunya mentok di MBAW atau Ibnu Taimiyah

Sabtu, 04 Januari 2014